Harry Potter - Golden Snitch
Adsense Indonesia Adsense Indonesia Adsense Indonesia Adsense Indonesia

Senin, 22 Maret 2010

bidadari surga




Bagaimana Keadaan Seorang Istri di Surga
Adapun jika seorang wanita meninggal sebelum dia sempat menikah dengan seorang laki-laki maka Allah lah yang menikahkannya kelak di surga dengan seorang lelaki dunia, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Tidaklah ada di surga seorang bujang.” (HR. Muslim). Syeikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa jika seorang wanita belum menikah di dunia maka Allah swt yang menikahkannya dengan seseorang yang menyedapkan pandangan matanya di surga. Kenikmatan di surga tidaklah terbatas untuk kaum laki-laki akan tetapi untuk kaum laki-laki dan wanita dan diantara kenikmatan itu adalah pernikahan. Demikian halnya dengan seorang wanita yang meninggal dalam keadaan sudah dicerai.
Demikian pula terhadap seorang wanita yang suaminya tidak masuk surga, Syeikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa seorang wanita yang masuk surga dan belum menikah atau suaminya tidak termasuk kedalam ahli surga maka jika wanita itu masuk surga dan di surga terdapat lelaki dunia yang belum menikah maka seorang dari merekalah yang menikahinya.
Adapun seorang wanita yang meninggal setelah menikah dan dia termasuk ahli surga maka di surga dia akan bersama suaminya yang menikahinya saat meninggalnya.
Adapun seorang wanita yang ditinggal suaminya terlebih dahulu kemudian ia tidak menikah lagi setelahnya hingga dia meninggal dunia maka wanita itu akan menjadi istrinya di surga.
Adapun seorang wanita yang ditinggal suaminya terlebih dahulu kemudian ia menikah lagi setelah itu maka wanita itu menjadi istri bagi suaminya yang terakhir walaupun wanita itu pernah menikah dengan beberapa laki-laki, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Seorang istri untuk suaminya yang terakhir.” (Silsilatu al Ahadits ash Shahihah Lil Albani) dan perkataan Hudzaifah kepada istrinya,”Jika engkau mau menjadi istriku di surga maka janganlah engkau menikah sepeninggalku. Sesungguhnya seorang istri di surga adalah untuk suaminya yang terakhir di dunia. Karena itu Allah swt mengharamkan istri-istri Nabi untuk kmenikah sepeninggal beliau saw karena mereka adalah istri-istrinya saw di surga.” (http://forum.islamstory.com)
Bidadari Surga
Written by
Wednesday, 28 January 2009 21:38 - Last Updated Sunday, 01 February 2009 09:13
"Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang
tersimpan baik, sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Waaqi'ah [56] :
22-24).
Sebuah kehidupan di Jannah yang penuh dengan kenikmatan yang tiada tara. Air yang
terpancar dari mata air Kafur, Tsanim, dan Salsabil serta sungai-sungai yang mengalirkan air
susu. Kemudian, para gadis yang elok nan rupawan berdiam diri di dalam istana-istana surga,
mereka tak kan pernah keluar melainkan menunggu para calon suaminya yang beriman ketika
di dunia.
Kecantikan, keindahan tubuh, keanggunan, dan segala kelebihan yang dimilikinya tak bisa
dilukiskan dengan kata-kata, tak mampu untuk digambarkan dengan pena-pena kita. Gadis
perawan itu terjaga kesuciannya, tak pernah tersentuh oleh tangan-tangan, jahil baik dari
kalangan manusia maupun jin. Mereka adalah para wanita surga atau yang lebih kita kenal
dengan nama BIDADARI.
Demikianlah gambaran yang terlintas di benak kita, sekilas mengenai bidadari dan keindahan
surga. Untuk selebihnya, wallahu a'lam. Gambaran tentang surga dan neraka, malaikat dan
bidadari, merupakan sesuatu yang termasuk ke dalam perkara ghaibiah. Kita mengimaninya
berdasarkan informasi yang diberikan melalui firman Allah dan sabda RasulNya.
***
Karakteristik Sang Bidadari
Mengenai bidadari itu sendiri, kita mengetahuinya sesuai dengan yang diinformasikan oleh
Al-Qur'an dan As-Sunnah. Di antara kabar itu, adalah karakter sang bidadari, inilah karakter
yang dimiliki oleh wanita surga itu, yakni Cantik dan Berakhlak baik.
Sekali lagi, siapa pun tak dapat menggambarkan kecantikannya. Jangankan untuk itu, sekadar
mengkhayalkannya saja kita tak berdaya. Namun kecantikan dan keindahan bentuk tubuhnya,
Allah berfirman, "Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan." (QS. Ar-Rahmaan [55] :
58).
"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." (QS.
Ar-Rahmaan [55] : 70).
"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit di dalam rumah." (QS. Ar-Rahmaan [55] :
72).
Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitab Mujamnya dari Ummu Salamah, dia berkata, "Wahai
Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firman Allah : Huurun 'iin." Rasulullah berkata,
"Huurun 'iin artinya mata yang indah dan jeli." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, tolong
terangkan kepadaku tentang firmanNya : Kaamtsaalil lu'lu'il maknun." Rasulullah berkata,
"Artinya bersih sebersih mutiara yang tak pernah disentuh tangan." Aku berkata lagi, "Wahai
Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firmanNya : Fii hinna khairaat hisaan."
1 / 3
Bidadari Surga
Written by
Wednesday, 28 January 2009 21:38 - Last Updated Sunday, 01 February 2009 09:13
Rasulullah berkata, "Baik akhlaknya dan cantik wajahnya." Aku berkata lagi, "Tolong terangkan
kepadaku tentang firmanNya : Kaannahunna baidhun maknuun." Rasulullah berkata,
"Kelembutan kulit mereka seperti kulit yang ada di bagian dalam kulit telur." Aku berkata lagi,
"Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firmanNya : Uruban atrooban."
Rasulullah berkata, Mereka yang di dunia sudah tua renta, di surga menjadi gadis-gadis yang
sebaya." (Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani, dari Bakar bin Sahl Ad-Dimyathi, dari Umar bin
Hasyim Al-Hassan, dari Hasan, dari bapaknya, dari Ummu Salamah, dia berkata, "Aku
mengingatnya.").
Itulah gambaran tentang karakteristik dari bidadari surga. Di samping itu, juga ada karakteristik
khusus yang tak dimiliki oleh wanita dunia, di antara karakteristik khusus wanita surga itu
adalah :
"Suci dan disucikan," sebagaimana firman Allah SWT, "Dan untuk mereka di dalamnya ada
istri-istri yang suci." (QS. Al-Baqarah [2] : 25). Mereka tidak memiliki sejumlah kotoran atau
mengalami proses sekresi seperti halnya wanita dunia, misalnya haidh, nifas, buang air kecil
atau buang air besar, ludah, dahak, peluh, serta kentut, baik yang berbunyi maupun tidak.
Penuh CINTA, dalil yang berkenaan dengan ini adalah firman Allah SWT dalam surat
Al-Waaqi'ah [56] : 37, "Penuh cinta lagi sebaya umurnya."
Gadis ABADI, dalam surat An-Naba ayat 33, diterangkan maksud dari gadis-gadis remaja yang
sebaya adalah mereka tidak pernah mengenal uban atau tua, bahkan setiap pekan mereka
akan bertambah cantik dan menawan.
Tidak Mata Keranjang (QS. Ar-Rahmaan [55] : 56) dan hanya tinggal di dalam rumah. Inilah
yang seharusnya menjadi kaca perbandingan bagi setiap mu'minah, sang bidadari begitu extra
dalam menahan pandangan dan tidak pernah ke luar dari istananya.
Tubuhnya wangi dan bercahaya. Dalam riwayat Bukhari dalam Kitab Shahihnya, Rasulullah
SAW bersabda, "Seandainya salah seorang dari wanita surga menampakkan diri ke bumi,
niscaya akan bercahaya antara bumi dan langit dan niscaya antara bumi dan langit itu dipenuhi
dengan bau wangi. Tutup kepala wanita surga saja lebih baik daripada dunia dan segala
isinya." (Diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Dunya).
Do'a bidadari untuk para suami mereka di dunia, dalam Kitab Maraasilnya, 'Ikrimah
meriwayatkan, "Sesungguhnya para bidadari berdo'a untuk para suami mereka saat para suami
mereka masih berada di dunia. Mereka berkata : Ya Allah, tolonglah dia dalam menjalankan
agama, hadapkan dia dengan hatinya untuk taat kepadaMu, dan sampaikan dia kepada kami,
demi kemuliaanMu, wahai Rabb Maha Penyayang di antara semua yang penyayang."
Subhanallah... Demikianlah karakteristik wanita surga itu. Untuk para wanita, seharusnyalah
kita terbetik rasa iri dengan para bidadari tersebut, agar termotivasi untuk menjadi wanita
muslimah yang taat pada Allah dan RasulNya. Sekarang kalau sudah begitu, apa yang ada di
benakmu, wahai mukminah???
Bidadari Surga
Written by
Wednesday, 28 January 2009 21:38 - Last Updated Sunday, 01 February 2009 09:13
***
Wanita Dunia Bisa Lebih Baik dari Bidadari Surga
Surga adalah hak asasi atas muslim yang beriman dan beramal shalih. Surga dipersembahkan
khusus bagi hambaNya yang taat, baik dari kaum pria maupun wanita. Begitu pula dengan
seorang wanita jika ia berniat untuk berhijrah menjadi seorang mukminah sejati. Perlombaan
untuk menjadi lebih baik dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya adalah hak asasinya
sebagai seorang hamba.
Dengan melihat karakteristik sang bidadari, seharusnyalah hal tersebut menjadi cermin bagi
setiap wanita dunia. Bidadari adalah makhluk yang tercipta mirip dengan bangsamu, wahai
wanita, tapi ketahuilah engkau bisa lebih baik dan lebih mulia darinya, Insya Allah. Ingatlah
firman Allah dalam surat At-Tiin ayat 4, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk sebaik-baiknya."
Maka dari itu, berusahalah, berlombalah, dan bersegeralah dalam ketaatan kepada Allah SWT
agar engkau lebih anggun daripadanya. Di antara jalan yang dapat ditempuh adalah MENJAGA
KESUCIAN. Jagalah permatamu, wahai mukminah, janganlah kau umbar dan kau jual dengan
harga yang murah, apalagi harga itu adalah harga duniawi yang kotor.
Milikilah rasa penuh cinta. Tumbuhkanlah cinta itu hanya kepada Allah serta mempersiapkan
cintamu itu untuk seorang laki-laki yang akan menjadi suamimu atau telah sah menjadi
suamimu. Janganlah terjerat dan terperangkap dengan rayuan gombal dan cinta buta, sebab
hal itu hanya akan menggoreskan luka di hatimu.
Jagalah dan tundukkanlah pandanganmu, karena wanita dunia yang menyakiti suaminya
dengan memandang pria lain (sekalipun terpaksa), merupakan wanita yang memiliki
kekurangan dan kehinaan dalam dirinya. Maka pantaslah jika suaminya (yang shaleh) akan
direbut oleh para bidadari surgawi.
Referensi :
1. Ukhti Al-Muslimah Sabiiluki ilal Jannah. Karya Itisham Ahmad Sharraf, Daar Al-I'tisham.
2. Ensiklopedia Surga, Karya Mahir Ahmad Ash-shufi, Pustaka Azzam.
3. Mu'minah, No. 8 Tahun I, 2006.
[ Indriani Budi Astuti - kotasantri.com ]

Artikel Terkait :

0 komentar:

Posting Komentar

Banner Link Sahabat