Harry Potter - Golden Snitch
Adsense Indonesia Adsense Indonesia Adsense Indonesia Adsense Indonesia

Minggu, 02 Januari 2011

PEMIMPIN... OH.. PEMIMPIN...


Saya masih ingat kata-kata seorang tentara yang saya sendiri tidak kenal dalam sebuah obrolan pagi disela-sela acara sebuah seminar:" Bapak saya(yang juga seorang pensiunan TNI pejuang kemerdekaan) berpesan kepada saya" Jika kamu nanti jadi seorang komandan jangan pernah mengambil makanan terlebih dahulu sebelum semua anak buah kamu mendapatkan makanan lebih dulu".Disini mengandung sebuah filosofis yang sangat mendalam tentang  kepemimpinan yang perlu digali dan disikapi bagi segenap pemimipin-pemimpin dan calon pemimpin dinegeri ini.

Ibu saya pemimipin dan idola kehidupan saya, ketika anak-anaknya kelaparan maka Ibulah yang paling pertama kali mencari makanan, ketika anaknya sakit Ibulah yang pertama kali mencari obat. Pada suatu hari Ibu berkata:"Kalau rumah kebakaran, kamu harus belakangan menyelamatkan diri.Kalau musuh datang menyerang, kamu harus berdiri paling depan dan meynongsongnya. Kalau panen melimpah kamu harus belakangan makan'.

Kata Ibu, itulah pemimipin.

Pada hari lain, Ketika sekelompok mahasiswa aktivis organisasi ekstra meminta seorang  budayawan rakyat untuk turut mengisi materi dalam training kepemimpinan, budayawan menjawab dengan menggunakan 'kekejaman' Ibu: "Training kepemimpinan? Siapa diantara kita ini yang pemimipin? Apakah acara kalian itu mengumpulkan calon-calon pemimipin? Siapa yang mengangkat kalian menjadi calon pemimipin? Dimana ada pemimipin, apalagi calon pemimipin, yang mengumum-umukan bahwa dirinya adalah pemimipin? Apakah dengan penataran kepemimipinan, seorang akan menjadi pemimpin? Bagaimana metodenya? Apakah ini suatu bentuk kesadaran sosial yang konstruktif, ataukah semacam 'GR', atau sejenis megalomania?"

Kemudian dengan amat romantik Budayawan memberi usul:

"Training kerakyatan, dong! Pelajaran terpenting bagi calon pemimipin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barang siapa sanggup menjadi rakyat yang baik itulah pemimpin yang baik. Maksud saya, sikap mental seorang pemimpin haruslah sikap mental kerakyatan. Selebihnya, pelajaran tentang masalah teknis, manajemen, organisasi dan lain sebagainya itu menyusul."

Bahwa seorang pemimpin  yang mampu merasakan penderitaan rakyat dan selalu bertekad untuk membangun rakyat supaya lebih baik adalah pemimipin yang selalu bersikap "kerakyatan."

Sudah menjadi pengetahuan kita sehari-hari bahwa seorang lurah tidak serta merta orang yang memang paling mampu, paling pantas dan paling jujur untuk menjadi lurah. Seorang Bupati tidak otomatis orang yang memang terbaik untuk itu dibanding orang lain. Seorang gurbernur tidak pasti putra terbaik diatas puluhan juta rakyatnya. Kita masih belum bisa mendaya-gunakan akal sehat, mekanisme demokrasi, tradisi budaya, atau perangkat-perangkat lain, untuk menciptakan suatu sistem dan pola kualifikasi kepemimipinan yang objektif dan dewasa.

Artikel Terkait :

0 komentar:

Posting Komentar

Banner Link Sahabat